Ciri-Ciri Bahasa Surat
1. Jelas :
Bahasa surat yang jelas maksudnya tidak hanya mudah dimengerti tetapi harus
terbebas dari salah tafsir atau rancu, sehingga data-data yang dituangkan dalam
surat sesuai dengan sasaran yang diinginkan. Bahasa dalam surat juga harus
dapat menjelaskan siapa yang membuat surat itu kepada siapakah surat itu
ditujukan. Oleh karena itu, surat harus menggunakan pilihan kata-kata yang
cermat, kalimat yang utuh tidak menggantung, dan tanda baca yang benar serta
tidak terlalu banyak menggunakan kata-kata atau istilah asing.
2. Lugas :
Lugas artinya sederhana, praktis, bersahaja (simple). Jika diterapakn dalam
pada penulisan kalimat dalam surat, berate kalimat yang digunakan harus
langsung menunjukkan persoalan atau permasalahan yang pokok-pokok saja, tidak
bertele-tele serta dapat mengungkapkan gagasan secara tepat sesuai dengan
maksud yang dikehendaki.
3. Menarik
dan Sopan : Bahasa yang menarik adalah bahasa yang hidup,
lugas, jelas, wajar, enak dibaca, tidak kaku, tidak menggunakan kata-kata yang
telah using, dan tidak menggunakan kata makian yang dapat menyinggung perasaan
orang lain. Bahasa yang menarik juga menghindari pengulangan kata yang
mengakibatkan nada surat menjadi monoton atau membosankan lawan bicara. Bahasa
surat yang sopan maksudnya bahasa yang digunakan sederhana sesuai kaidah bahasa
umumnya dan tidak menggunakan bahasa yang berlebihan sserta kata-kata yang
merendahkan martabat orang lain.
A. Penggunaan
Tata Bahasa dalam Surat-Menyurat
Pemakaian
tata bahasa yang tepat dalam surat-menyurat memudahkan anda dalam memahami
kalimat surat. Tata bahasa meliputi ejaan dan tanda baca (fungtuasi).
1. Ejaan
: Ejaan meliputi penulisan huruf, penulisan kata, dan
penulisan unsure serapan.
a. Penulisan huruf
Ø Huruf
capital sebagai huruf pertama digunakan dalam penulisan unsur serapan. Nama
gelar (keturunan, agama, dan kehormatan), pangkat, jabatan, dan gelar akademis
yang diikuti dengan nama orang. Contoh : Cut Nyak Dien, Haji Amirudin, Prof.
Soetjipto.
Ø Nama
bahasa, suku bangsa, dan bangsa. Contoh: bahasa Jepang, suku Indian, bangsa
Mesir.
Ø Nama
tahun, bulan, hari, dan peristiwa bersejarah. Contoh. Tahun Kabisat,bulan
April, har senin, dan hari Pahlawan.
b. Penulisan Kata
Ø Kata
dasar merupakan kata yang berdiri sendiri. Contoh: majalah, kantor, dan kemarin
Ø Kata
berimbuhan merupakan kata yang mendapatkan awalan atau akhiran. Contoh:
perkantoran, bacaan, dan memasak
Ø Kata
ulang ditulis menggunakan tanda hubung antara kata yang diulang. Contoh:
surat-mnyurat, bahu-membahu, dan masak-masak.
Ø Kata
gabungan yang diapit oleh imbuhan, maka pemulisannya digabung. Contoh:
mempertanggungjawabkan, memperjualbelikan, dan melipatgandakan.
Ø Kata
gabungan yang menggunakan awalan atau akhirannya saja ditulis terpisah, karena
awalan dan akhirannya hanya terdapat pada salah satu kata gabungan. Contoh:
beri tatahukan dan bertanggung jawab.
Ø Kata
majemuk penulisan dipisah jika salah satu katanya tidak berdiri sendiri, dan
digabung bila sudah dianggap satu kata. Contoh: kerja sama, tanda tangan,
daripada dan apabila.
Ø Kata
depan di,ke, dan dari yang berfungsi menunjukkan nama tempat/arah, maka
penulisannnya dipisah. Contoh dari desa, ke Jakarta, dan di lemari.
Ø Kata
pun penulisannya dipisah dari kata yang mendahuluinya, kecuali pada kata
ungkapan tetap seperti meskipun, walaupun. Contoh: saya pun dan anda pun.
c. Penulisan unsur serapan
Ø Penulisan
unsur serapan dari bahasa asing perlu diperhatikan ketentuannya. Contoh:
Management = Manajemen, Apotheek = Apotek, Kwitantie = Kuitansi, Psychology =
Psikologi
2. Tanda
baca
a. Tanda
titik : Pada akhir kata singkatan, maka menggunakan
satu tanda titik.
Ø Satu
kata yang disingkat, maka menggunakan satu tanda titik. Contoh: nomor disingkat
No., jalan disingkat Jln
Ø Dua
kata yang disingkat, maka mengguanakn dua tanda titik. Contoh: Sarjana Teknik,
disingkat S.T, sampai dengan disingkat s.d.
Ø Tiga
kata yang disingkat, maka pada akhir singkatan dipakai satu tanda titik.
Contoh: dan kawan-kawab disingkat dkk.
b. Tanda
koma : Tanda koma dapat digunakan untuk:
Ø Memisahkan
dua kalimat setara yang kalimat keduanya didahului dengan kata namun, tetapi,
bahkan, melainkan, dan sedangkan. Merinci hal yang lebih dari dua.
c. Tanda
titik dua : Tanda titik dua digunakan pada akhir
pernyataan yang diikuti dengan rinciannya. Tanda titik dua tidak dipakai pada
akhir pernyataan yang sebelum perinciannya didahului dengan kata adalah,
sebagai berikut, yaitu.
d. Tanda
garis miring : Penulisan tanda garis miring setelah kata atau
sebelum kata tidak menggunakan spasi. Contoh: organisasi/perhimpunan.
B. Cara surat-menyurat dengan baik :
Ø Surat Pribadi
Cara penulisan surat pribadi
tidak terikat oleh aturan-aturan yang baku. Terserah saja bagaimana menulisnya.
Tidak terdapat aturan khusus yang mengikat yang harus dipatuhi oleh si penulis
surat. Surat pribadi ini
juga masih menggunakan beberapa bagian dalam surat resmi seperti salam pembuka,
pembuka surat atau pun tanda tangan penerima. Ini pun juga merupakan pilihan
bagi penulis surat untuk tetap menggunakannya atau tidak menggunakannya.
Ø Surat Resmi
Menulis surat resmi harus
memenuhi beberapa ketentuan yang secara tidak langsung telah menjadi kesepakan
bersama. Dalam menulis surat resmi, aturan dan kaidah ini haruslah dipatuhi
jika si penulis surat resmi tidak mematuhi aturan ini maka dapat dikatakan
bahwa surat resmi yang ia buat adalah salah dan tidak sesuai dengan kaidah
penulisan surat resmi yang ada. Secara
umum, struktur penulisan surat resmi terdiri atas tiga bagian, yaitu:
1. Kepala
surat, berisi: kop surat, nomor surat, lampiran, dan perihal surat, tangal
surat, alamat surat
2. Badan
surat, berisi: salam pembuka, isi surat, salam penutup.
3. Kaki
surat, berisi: tanda tangan pembuat surat, nama pembuat surat, jabatan, dan
tembusan surat.
C. Jenis
Surat
Surat
secara umum digolongkan menjadi tiga yaitu surat pribadi, surat dinas, dan
surat niaga apabila ditinjau dari segi bentuk, isi, dan bahasanya. Sedangkan
apabila digolongkan berdasarkan berdasarkan pemakaiannya dapat dibagi menjadi
tiga yaitu surat pribadi, surat resmi, dan surat dinas.
1. Surat
pribadi
Surat
pribadi adalah surat yang digunakan untuk kepentingan pribadi. Surat dapat
berupa korespondensi antara sesama teman atau keluarga. Ciri-ciri surat pribadi
yaitu :
- Tidak
menggunakan kop surat
- Tidak
ada nomor surat
- Salam
pembuka dan penutup bervariasi
- Penggunaan
bahasa bebas, sesuai keinginan penulis
- Format
surat bebas
2. Surat
Resmi
Surat
resmi adalah surat yang digunakan untuk kepentingan resmi, baik perseorangan,
instansi, maupun organisasi; misalnya undangan, surat edaran, dan surat
pemberitahuan. Ciri-ciri surat resmi:
- Menggunakan
kop surat apabila dikeluarkan organisasi
- Ada
nomor surat, lampiran, dan perihal
- Menggunakan
salam pembuka dan penutup yang lazim
- Penggunaan
ragam bahasa resmi
- Menyertakan
cap atau stempel dari lembaga resmi
- Ada
aturan format baku
Bagian-bagian surat resmi:
·
Kepala/kop surat, terdiri dari:
1.
Nama instansi/lembaga, ditulis dengan
huruf kapital/huruf besar.
2.
Alamat instansi/lembaga, ditulis dengan
variasi huruf besar dan kecil
3.
Logo instansi/lembaga
- Nomor surat, yakni urutan surat yang dikirimkan
- Lampiran, berisi lembaran lain yang disertakan
selain surat
- Hal, berupa garis besar isi surat
- Tanggal surat (penulisan di sebelah kanan sejajar
dengan nomor surat)
- Alamat yang dituju (jangan gunakan kata kepada)
- Pembuka/salam pembuka (diakhiri tanda koma)
- Isi surat. Uraian isi berupa uraian hari,
tanggal, waktu, tempat, dan sebagainya ditulis dengan huruf kecil,
terkecuali penulisan berdasarkan ejaan yang disempurnakan (EYD) haruslah
menyesuaikan.
- Penutup surat, berisi:
- salam penutup
- jabatan
- tanda tangan
- nama (biasanya disertai nomor induk pegawai atau
NIP)
- Tembusan surat, berupa penyertaan/pemberitahuan
kepada atasan tentang adanya suatu kegiatan
3. Surat
Niaga
Surat
niaga digunakan bagi badan yang menyelenggarakan kegiatan usaha niaga seperti
industri dan usaha jasa. Surat ini sangat berguna dalam membangun hubungan
dengan pihak luar sehingga harus disusun dengan baik. Surat niaga terdiri atas
surat jual beli, kwintansi, dan perdagangan; dan dapat dibagi atas surat niaga
internal dan surat niaga eksternal.Salah satu contoh dari surat niaga adalan
surat penawaran dan surat penagihan.
4. Surat
Dinas
Surat
dinas digunakan untuk kepentingan pekerjaan formal seperti instansi dinas dan
tugas kantor. Surat ini penting dalam pengelolaan administrasi dalam suatu
instansi. Fungsi dari surat dinas yaitu sebagai dokumen bukti tertulis, alat
pengingat berkaitan fungsinya dengan arsip, bukti sejarah atas perkembangan
instansi, dan pedoman kerja dalam bentuk surat keputusan dan surat
instruksi.Ciri-ciri surat dinas:
- Menggunakan kop surat dan instansi atau lembaga
yang bersangkutan
- Menggunakan nomor surat, lampiran, dan perihal
- Menggunakan salam pembuka dan penutup yang baku
- Menggunakan bahasa baku atau ragam resmi
- Menggunakan cap atau stempel instansi atau kantor
pembuat surat
- Format surat tertentu
Surat Lamaran Pekerjaan
Surat
lamaran pekerjaan adalah surat yang dibuat dan dikirimkan oleh seseorang yang
ingin bekerja di sebuah kantor, perusahaan ataupun instansi tertentu. Surat
lamaran pekerjaan termasuk surat dinas atau resmi. Oleh karena itu, terdapat
aturan-aturan tertentu yang harus diperhatikan dalam penulisannya. Secara umum
surat memiliki bagian-bagian seperti berikut ini.:
- Kepala surat
- Tempat dan tanggal pembuatan surat
- Nomor surat
- Lampiran
- Hal atau perihal
- Alamat tujuan
- Salam pembuka
- Isi surat yang terbagi lagi menjadi tiga bagian
pokok yaitu :
- paragraf pembuka
- isi surat
- paragraf penutup
- Salam penutup
- Tanda tangan dan nama terang
CV
Depok, 28 Juni 2013
Hal :
Lamaran Pekerjaan
Kepada Yth.
HR Departement
Dengan Hormat,
Sesuai dengan penawaran lowongan
pekerjaan dari HR Departement, yang saya dapat dari situs internet berniaga.com
yang diiklankan oleh PT Inaben Jaya Nusantara pada
tanggal 15 Juni 2013. Saya mengajukan diri untuk menjadi Sales Promotion Girl
(SPG). Berikut data singkat saya :
Nama :
Karina Puspa Rosmalasari
Tempat, tanggal lahir : Depok, 03 Oktober 1992
Alamat :
Jl. Gelatik 7 No. 136 Pancoran Mas Depok , 16432
Alamat tinggal saat ini : Jl. Gelatik 8 No. 187 RT 04/12. Pancoran
Mas Depok,
16432
No. Handphone : 089654112824
Sebagai bahan pertimbangan akan saya
lampirkan:
1. Foto
copy ijazah terakhir
2. Foto
copy KTP
Saya berharap Bapak/Ibu bersedia
meluangkan waktu untuk memberikan kesempatan wawancara dan menyerahkan lampiran
tersebut diatas, sehingga saya dapat menjelaskan secara lebih terperinci
tentang diri saya. Demikian surat lamaran ini, dan terimakasih atas perhatian
Bapak/Ibu.
Hormat Saya,
Karina Puspa
Rosmalasari
Data Riwayat Hidup
Nama : Karina Puspa Rosmalasari
Jenis kelamin : Perempuan
Tempat Tanggal Lahir : Depok, 03 Oktober 1992
Kewarganegaraan : Indonesia
Status Perkawinan : Belum Menikah
Tinggi, Berat Badan : 158 cm, 55 kg
Kesehatan : Sangat Baik
Agama : Islam
Alamat : Jl.
Gelatik 7 No. 136 Pancoran Mas Depok , 16432
Alamat tinggal saat ini : Jl. Gelatik 8 No. 187 RT 04/12. Pancoran Mas Depok, 16432
Telepon :
089654112824
E-mail
: karpus.inna@gmail.com
Yahoo
Mesenger : inna_duut@ymail.com
Pendidikan
» Formal
1998 – 2004 : SD Negeri Depok Baru 2 Kota Depok
2004 – 2007 : SMP Cakra Buana Kota Depok
2007 – 2010 : SMA BINTARA Kota Depok
» Formal
1998 – 2004 : SD Negeri Depok Baru 2 Kota Depok
2004 – 2007 : SMP Cakra Buana Kota Depok
2007 – 2010 : SMA BINTARA Kota Depok
2010 :
Mahasiswa Gunadarma ( Fak. Ekonomi Jurusan Manajemen)
http://id.wikipedia.org/wiki/Surat
http://dian4nggraeni.wordpress.com/2013/01/04/penggunaan-tata-bahasa-dalam-surat-menyurat/