Kamis, 28 November 2013

PERANAN DAN MANFAAT ETIKA BISNIS DI BIDANG PEMASARAN, KEUANGAN DAN TEKNOLOGI DALAM MENGHADAPI ERA GLOBALISASI


  • Pengertian Etika Bisnis

    Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk. Etika adalah Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia. Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata “bisnis” sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya, penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan.

         Etika bisnis adalah perwujudan dari nilai-nilai moral. Hal ini disadari oleh sebagian besar pelaku usaha, karena mereka akan berhasil dalam usaha bisnisnya jika mengindahkan prinsip-prinsip etika bisnis. Jadi penegakan etika bisnis penting artinya dalam menegakkan iklim persaingan usaha sehat yang kondusif.

  • Etika bisnis di Bidang Pemasaran

          Dalam setiap produk harus dilakukan promosi untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa agar mudah dan cepat dikenali oleh masyarakat dengan harapan kenaikan pada tingkat pemasarannya.
Promosi sangat diperlukan untuk dapat membuat barang yang produksi menjadi diketahui oleh publik dalam berpromosi diperlukan etika-etika yang mengatur bagaimana cara berpromosi yang baik dan benar serta tidak melanggar peraturan yang berlaku, etika ini juga diperlukan agar dalam berpromosi tidak ada pihak-pihak yang dirugikan oleh tekhnik promosi.

          Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa pada dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya. Dengan adanya promosi produsen atau distributor mengharapkan kenaikannya angka penjualan.


#Tujuan Promosi di antaranya adalah:

1. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial
2. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit
3. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan
4. Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar
5. Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing

6. Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan. 

#Cara-Cara Melakukan Promosi Dengan Etika Bisnis

Dalam menciptakan etika bisnis, Dalimunthe (2004) menganjurkan untuk memperhatikan beberapa hal sebagai berikut: 



1. Pengendalian Diri
Artinya, pelaku-pelaku bisnis mampu mengendalikan diri mereka masing-masing untuk tidak memperoleh apapun dari siapapun dan dalam bentuk apapun.



2. Pengembangan Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility)
Pelaku bisnis disini dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya dalam bentuk "uang" dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan lebih kompleks lagi.



3. Mempertahankan Jati Diri
Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi adalah salah satu usaha menciptakan etika bisnis.



4. Menciptakan Persaingan yang Sehat
Persaingan dalam dunia bisnis perlu untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas, tetapi persaingan tersebut tidak mematikan yang lemah, dan sebaliknya harus terdapat jalinan yang erat antara pelaku bisnis besar dan golongan menengah kebawah, sehingga dengan perkembangannya perusahaan besar mampu memberikan spread effect terhadap perkembangan sekitarnya. Untuk itu dalam menciptakan persaingan perlu ada kekuatan-kekuatan yang seimbang dalam dunia bisnis tersebut.



5. Menerapkan Konsep “Pembangunan Berkelanjutan"
Dunia bisnis seharusnya tidak memikirkan keuntungan hanya pada saat sekarang, tetapi perlu memikirkan bagaimana dengan keadaan dimasa datang.



6. Menghindari Sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan Komisi)
Jika pelaku bisnis sudah mampu menghindari sikap seperti ini, kita yakin tidak akan terjadi lagi apa yang dinamakan dengan korupsi, manipulasi dan segala bentuk permainan curang dalam dunia bisnis ataupun berbagai kasus yang mencemarkan nama bangsa dan Negara.


7. Mampu Menyatakan yang Benar itu Benar
Artinya, kalau pelaku bisnis itu memang tidak wajar untuk menerima kredit (sebagai contoh) karena persyaratan tidak bisa dipenuhi, jangan menggunakan "katabelece" dari "koneksi" serta melakukan "kongkalikong" dengan data yang salah. Juga jangan memaksa diri untuk mengadakan “kolusi" serta memberikan "komisi" kepada pihak yang terkait. 



8. Menumbuhkan Sikap Saling Percaya antar Golongan

Pengusaha Untuk menciptakan kondisi bisnis yang "kondusif" harus ada sikap saling percaya (trust) antara golongan pengusaha kuat dengan golongan pengusaha lemah, sehingga pengusaha lemah mampu berkembang bersama dengan pengusaha lainnya yang sudah besar dan mapan.


9. Konsekuen dan Konsisten dengan Aturan main Bersama
Semua konsep etika bisnis yang telah ditentukan tidak akan dapat terlaksana apabila setiap orang tidak mau konsekuen dan konsisten dengan etika tersebut. Mengapa? Seandainya semua ketika bisnis telah disepakati, sementara ada "oknum", baik pengusaha sendiri maupun pihak yang lain mencoba untuk melakukan "kecurangan" demi kepentingan pribadi, jelas semua konsep etika bisnis itu akan "gugur" satu semi satu.


10. Memelihara Kesepakatan

Memelihara kesepakatan atau menumbuhkembangkan Kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati adalah salah satu usaha menciptakan etika bisnis.



11. Menuangkan ke dalam Hukum Positif
Perlunya sebagian etika bisnis dituangkan dalam suatu hukum positif yang menjadi Peraturan Perundang-Undangan dimaksudkan untuk menjamin kepastian hukum dari etika bisnis tersebut, seperti "proteksi" terhadap pengusaha lemah.


  • Etika Bisnis Dalam Manjemen Keuangan

          Manajemen keuangan dalam konteks pembahasan ini adalah berhubungan dengan penganggaran. Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan bank yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter yang berlaku untuk jangka waktu tertentu di masa mendatang. Anggaran berkaitan dengan manajemen keuangan yang berkaitan dengan waktu realisasi, maka biasanya disebut dengan rencana keuangan (budgetting). Rencana keuangan adalah rencana keuangan lembaga bisnis yang merupakan terjemahan program kerja lembaga bisnis ke dalam sasaran-sasaran (target) keuangan yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu.

#Penganggaran budgetting merupakan proses yang mencakup :
1.    Penyusunan rencana kerja lengkap untuk setiap jenis tingkat kegiatan dan setiap jenis tingkat kegiatan yang ada pada suatu lembaga.
2.    Penentuan rencana kerja dalam bentuk mata uang dan kesatuan kuantitatif lainnya, dilakukan melalui sistematika dan logika yang dapat dipertanggungjawabkan.
3.    Rencana kerja masing-masing dari setiap kesatuan usaha, satu sama lain atau secara keseluruhan, harus        dapat berjalan dengan serasi.
4.    Penyusunan rencana kerja perlu adanya partisipasi dari seluruh tingkatan manajemen sehinngga pelaksanaan anggaran merupakan tanggung jawab seluruh anggota manajemen.
5.    Anggaran merupakan alat koordinasi yang ampuh bagi Top Manajer dalam mengelola bank, dalam rangka mencapai rencana yang telah ditetapkan.
6.    Anggaran merupakan alat pengukur tingkat keberhasilan pelaksanaan rencana kerja, sekaligus dipakai sebagai alat evaluasi dan penetapan tindak lanjut.
7.    Anggaran merupakan alat pengawas dan pengendalian jalannya bisnis.

#Keuntungan Budgetting antara lain :
1.    Merangsang atau memaksa pertimbangan-pertimbangan mengenai kebijakan dasar manajemen.
2.    Membutuhkan organisasi yang mantap, pembagian tanggung jawab yang jelas dan tetap pada tiap                  bagian manajemen.
3.    Mendorong anggota manajemen untuk ikut serta dalam penetapan tujuan bersama dan tempat untuk              komunikasi berkala antar pengurus.
4.    Mendorong semua bagian manajemen untuk membuat rencana yang sesuai dengan bagian lain.
5.    Mengharuskan untuk pemakaian tenaga kerja, fasilitas dan modal yang paling ekonomis.

  • Etika Bisnis Di Bidang Teknologi Informasi


         Dalam era kini, informasi dipandang sebagai aset atau sumber yang setara dengan sumber-sumber lain dan juga mempunyai kekhususan persoalan dan pengelolaannya, sehingga diperlukan suatu manajemen khusus yaitu sistem manajemen informasi dengan pengelolanya yang khusus yaitu manajer informasi atau Chief Information Officer (CIO). Sebagai manajer jelas harus mengetahui etika manajemen. Aspek keuangan merupakan suatu aspek yang yang sangat sensitif, demikian juga dengan aspek informasi. Dengan demikian hak dan tanggung jawab manajer mengisyaratkan bahwa syarat manajer harus “beretika (bermoral) tinggi dan kuat”.
          Sebagai seorang yang profesional, kita mempunyai tanggung jawab untuk mempromosikan etika penggunaan teknologi informasi di tempat kerja. Kita mempunyai tanggung jawab manajerial. Kita harus menerima tanggung jawab secara etis seiring dengan aktivitas pekerjaan. Hal itu termasuk melaksanakan peran kita dengan baik sebagai suatu sumber daya manusia yang penting di dalam sistem bisnis dalam organisasi. Sebagai seorang manajer atau pebisnis profesional, akan jadi tanggung jawab kita untuk membuat keputusan-keputusan tentang aktivitas bisnis dan penggunaan teknologi informasi, yang mungkin mempunyai suatu dimensi etis yang harus dipertimbangkan.
          
#Banyaknya aplikasi dan peningkatan penggunaan TI telah menimbulkan berbagai isu etika, yang dapat dikategorikan dalam empat jenis :
1.    Isu privasi
Rahasia pribadi yang sering disalahgunakan orang lain dengan memonitor e-mail, memeriksa komputer orang lain, memonitor perilaku kerja (kamera tersembunyi). Pengumpulan, penyimpanan, dan penyebaran informasi mengenai berbagai individu/pelanggan dan menjualnya kepada pihak lain untuk tujuan komersial. Privasi informasi adalah hak untuk menentukan kapan, dan sejauh mana informasi mengenai diri sendiri dapat dikomunikasikan kepada pihak lain. Hak ini berlaku untuk individu, kelompok, dan institusi.
2.    Isu akurasi
Autentikasi, kebenaran, dan akurasi informasi yang dikumpulkan serta diproses.
3.    Isu properti
Kepemilikan dan nilai informasi (hak cipta intelektual). Hak cipta intelektual yang paling umum berkaitan dengan TI adalah perangkat lunak. Penggandaan/pembajakan perangkat lunak adalah pelanggaran hak cipta dan merupakan masalah besar bagi para vendor, termasuk juga karya intelektual lainnya seperti musik dan film.
4.    Isu aksesibilitas
Hak untuk mengakses infomasi dan pembayaran biaya untuk mengaksesnya. Hal ini juga menyangkut masalah keamanan sistem dan informasi.

        Masalah etika juga mendapat perhatian dalam pengembangan dan pemakaian sistem informasi. Masalah ini diidentifikasi oleh Richard Mason pada tahun 1986 (Zwass, 1998) yang mencakup privasi, akurasi, property, dan akses.  
1.    Privasi
Menyangkut hak individu untuk mempertahankan informasi pribadi dari pengaksesan oleh orang lain yang memang tidak diberi ijin untuk melakukannya. Contoh isu mengenai privasi sehubungan diterapkannya sistem informasi adalah pada kasus seorang manajer pemasaran yang ingin mengamati email yang dimiliki bawahannya karena diperkirakan mereka lebih banyak berhubungan denganemail pribadi daripada email para pelanggan. Sekalipun manajer dengan kekuasaannya dapat melakukan hal itu, tetapi ia telah melanggar privasi bawahannya.
2.    Akurasi
Terhadap informasi merupakan factor yang harus dipenuhi oleh sebuah sistem informasi. Ketidakakurasian informasi dapat menimbulkan hal yang mengganggu, merugikan, dam bahkan membahayakan. Sebuah kasus akibat kesalahan penghapusan nomor keamanan social dialami oleh Edna Rismeller. Akibatnya, kartu asuransinya tidak bisa digunakan dan bahkan pemerintah menarik kembali cek pensiun sebesar $672 dari rekening banknya. Mengingat data dalam sistem informasi menjadi bahan dalam pengambilan keputusan, keakurasiannya benar-benar harus diperhatikan.
3.    Properti
Perlindungan terhadap hak property yang sedang digalakkan saat ini yaitu dikenal dengan sebutan HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual). Kekayaan Intelektual diatur melalui 3 mekanisme yaitu hak cipta (copyright), paten, dan rahasia perdagangan (trade secret).
4.    Hak cipta 
Hak yang dijamin oleh kekuatan hokum yang melarang penduplikasian kekayaan intelektual tanpa seijin pemegangnya. Hak cipta biasa diberikan kepada pencipta buku, artikel, rancangan, ilustrasi, foto, film, musik, perangkat lunak, dan bahkan kepingan semi konduktor. Hak seperti ini mudah didapatkan dan diberikan kepada pemegangnya selama masih hidup penciptanya ditambah 70 tahun.
5.    Paten
Merupakan bentuk perlindungan terhadap kekayaan intelektual yang paling sulit didapat karena hanya akan diberikan pada penemuan-penemuan inovatif dan sangat berguna. Hukum paten memberikan perlindungan selama 20 tahun.
6.    Rahasia Perdagangan
Hukum rahasia perdagangan melindungi kekayaan intelektual melalui lisensi atau kontrak. Pada lisensi perangkat lunak, seseorang yang menandatangani kontrak menyetujui untuk tidak menyalin perangkat lunak tersebut untuk diserhakan pada orang lain atau dijual.
7.    Akses
Fokus dari masalah akses adalah pada penyediaan akses untuk semua kalangan. Teknologi informasi malah tidak menjadi halangan dalam melakukan pengaksesan terhadap informasi bagi kelompok orang tertentu, tetapi justru untuk mendukung pengaksesan untuk semua pihak.



Selasa, 29 Oktober 2013

Perusahaan yang pernah berbuat salah

Kisah Levi Strauss dimulai pada tahun 1853 saat ia membuka sebuah toko di San Francisco. Konsumen pertama Levi Strauss adalah para penambang yang membanjiri kota itu sejak isu ditemukannya cadangan emas. Seorang warga lokal memberi tahu Strauss bahwa para penambang membutuhkan jenis pakaian kuat yang tahan lama karena pekerjaan kasar yang harus dilakukan. Maka mulailah Strauss membuat celana dengan menggunakan bahan kanvas.
Ternyata celana buatan Strauss disukai konsumennya. Ia kemudian mengganti kanvas dengan denim, mewarnai celannya dengan warna biru, dan menyempurnakannya dengan paku rivet dari tembaga. Pada tahun 1873, Strauss memproduksi celana Levi's Patent Riveted 501. Dalam sekejap celana ini menjadi standar pakaian bagi para penambang, koboi, pekerja konstruksi, petani, dan berbagai profesi yang menggunakan tenaga fisik lainnya. Kepopuleran celana ini menyebabkan konsumen diluar target segmennya juga ikut membeli. Celana Levi's menjadi style anak muda Amerika dimana James Dean yang beken juga menggunakannya. Pada tahun 1960an, Levi's mulai produksi pakaian untuk perempuan dan berekspansi ke luar negeri.
·     Kesalahan Pertama Levi's
Levi's menjadi perusahaan publik pada tahun 1971. Seiring perubahan status ini, Levi's berekspansi dengan gencar. Dari perusahaan celana denim, Levi's bertransformasi menjadi appeal company yang memproduksi banyak produk. Trout mengatakan bahwa Levi's telah masuk dalam jebakan "everything for everybody." Dengan agresif Levi's membeli Perry Ellis, Oxford Suits, dan Koret, pembuat pakaian wanita.
Untungnya, kesalahan Levi's ini tertutupi dengan tingginya permintaan terhadap produk jeans miliknya. Pada tahun 1981, 502 juta pasang celana terjual hanya di Amerika saja. Menyadari kesalahan strategi, keluarga Hass sebagai keturunan Levi Strauss mengambil inisiatif penting. Mereka mengambil alih perusahaan dengan privatisasi dan menjual bisnis non-jeans yang ada.
Setelah lepas dari cengkeraman Wall Street, Levi's kembali fokus dan menata diri. Kesuksesan manuver ini terlihat dengan keluarnya produk Dockers yang fenomenal pada tahun 1987.

·     Keselahan Kedua Levi's
Peluang industri jeans menarik minat banyak pengusaha. Dalam waktu singkat, pasar ini dimasuki oleh para pemain. VF Corporation hadir dengan tiga merek, yaitu Lee, Wrangler, dan Rustler. Selain itu, produk dengan merek toko seperti JCPenney, Sears, dan Gap juga mulai berjubel. Tidak ketinggalan, produk jeans rancangan desainer Calvin Klein dan Tommy Hilfiger ikut bermunculan. Ketatnya persaingan bertambah intens dengan banyaknya merek-merek lokal yang menjamur.
Pada tahun 1990, pangsa pasar Levi's untuk kategori jeans adalah 48,2 persen. Lee dan Wrangler memperoleh 22,1 persen, merek lain-lain 26,5 persen, dan private label sebesar 3,2 persen. Hanya dalam delapan tahun, komposisi tersebut berubah. Pada tahun 1998, pangsa pasar Levi's turun drastis menjadi 25 persen sementara Lee dan Wrangler meraih 31,9 persen, lain-lain 22,7 persen, dan private label meningkat jadi 20,5 persen. Kesalahan yang dibuat Levi's adalah menerima warisan "kepemimpinan" dengan begitu saja tanpa tidak melakukan terobosan baru. Hal ini harus diantisipasi oleh setiap pengusaha, terutama yang mewarisi usahanya dari leluhur.


Sumber :

-      Jack Trout dalam buku Big Brands Big Trouble (diterbitkan oleh John Willey & Sons, Inc)

Senin, 30 September 2013

kegiatan CSR pada PT. Chevron Pasific Indonesia

PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DALAM MEMBANGUN CITRA PERUSAHAAN PADA PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA

Metodologi penelitian : Menggunakan metodologi kualitatif
Metode penelitian : Analisis isi
Sifat penelitian : Deskriptif
Teknik pengumpulan data : Observasi, wawancara dan studi dokumentasi
Tujuan penelitian : untuk mengetahui bagaimana Aktivitas Program Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Membangun Citra Perusahaan Pada PT. Chevron Pasific Indonesia, dan bagaimana pengelolaan program CSR yang efektif yang diaplikasikan oleh perusahaan PT. Chevron Pasific Indonesia.
Hasil penelitian :
Program Community Development (CD)
1.      Kegiatan CSR Bidang Pendidikan dan Pelatihan
Salah satu program yang menurut perusahaan PT CPI paling penting adalah memberikan perhatian terhadap pembangunan sumberdaya manusia (SDM) masyarakat Riau. Perhatian terhadap isu SDM tersebut muncul karena kesadaran akan kenyataan sumberdaya alam Riau yang melimpah tidak berimbang dengan kualitas sumber daya manusia masyarakatnya. Oleh karena itu PT CPI aktif melakukan berbagai kegiatan program pendidikan yang mengacu kepada kurikulum, untuk ikut meningkatkan mutu kehidupan generasi muda melalui proses pendidikan secara formal.
2.      Kegiatan CSR Bidang Kesehatan.
PT CPI menaruh perhatian besar terhadap bidang kesehatan. Perusahaan menjalankan kegiatan CSR di bidang kesehatan bekerjasama dengan puskesmas-puskesmas antara lain di daerah terutama sekali di lingkungan daerah operasi. untuk menangani gizi buruk yang diderita bayi dan anak-anak berumur di bawah lima tahun sesuai permintaan masyarakat. Selain pelayanan kesehatan, PT CPI juga melakukan kegiatan pengobatan massal, penanganan pasien yang menderita cacat lahir, sanitasi air bersih, serta pelayanan kesehatan keliling. Salah satu bentuk penanganan bagi pasien yang cacat lahir ialah menjalankan operasi bibir sumbing gratis terhadap 250 orang di Riau. Mengadakan dan melaksanakan kegiatan khitanan massal bagi kanak-kanak di desa-desa yang memerlukannya.
3.      Kegiatan CSR di bidang Infrastruktur
Pembangunan prasarana fisik jalan dan jembatan telah dilakukan oleh PT CPI yang bertujuan untuk memudahkan perusahaan beroperasi. Selain mendirikan dan memperbaiki bangunan serta menyediakan sarana pendukung, CD dalam bidang spritual keagamaan dilakukan dalam bentuk lain seperti memberikan bantuan sosial kepada anak yatim, panti jompo dan warga kurang mampu. PT CPI aktif memberikan bantuan kepada kegiatan-kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan, termasuk yang dilakukan oleh organisasi sosial kemasyarakatan, pengurus mesjid dan gereja, sekolah, dan perguruan tinggi seperti musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) dan bazar amal.
4.      Kegiatan CSR di bidang Ekonomi Kerakyatan
Pelatihan yang diberikan dibidang pertanian bertujuan untuk membantu memberdayakan masyarakat dalam bidang ekonomi, khususnya petani. Program pelatihan ini berhasil membina kelompok-kelompok tani dalam berbagai jenis usaha pertanian. Selain mendapat pembinaan dari pembimbing dan penyuluh pertanian bekerjasama dengan Dinas Pertanian tempatan, PT CPI membekali dengan bantuan dan fasilitas berupa bibit tanaman, penyiapan lahan, bangunan bedeng-bedeng tanaman, dan peralatan pertanian seperti pompa air, traktor tangan, mesin pembuat pakan ikan, cangkul, parang, dan alat penyemprot hama.
5.      Pengembangan Usaha Tempatan (LBD)
PT CPI melakukan program pengembangan usaha tempatan atau yang dikenal dengan Local Business Development (LBD). Kegiatan ini tujuannya untuk membangun masyarakat lokal. LBD merupakan bentuk pengembangan masyarakat dengan tujuan bisnis yang dikenal dengan kemitraan masyarakat atau community partnership (CP).
Program Community Relation (CR).
Masyarakat yang berada di lingkungan ring satu merupakan mitra hubungan sosial langsung PT CPI dalam menjaga keamanan dan keberlangsungan operasi perusahaan. Oleh karena itu PT CPI juga memberi bantuan kepada masyarakat yang tidak sepenuhnya berada dalam koridor CD. Bantuan spontan yang diberikan oleh perusahaan terhadap kegiatan kemasyarakatan bertujuan untuk membangun hubungan sosial yang harmonis dengan warga sebagai perwujudan dari hubungan kemasyarakatan yang dikenal dengan Community Relation (CR). Kegiatan dalam hubungan kemasyarakatan yang menjadi perhatian antaranya ialah yang diadakan untuk memperingati dan merayakan hari-hari besar nasional seperti 17 Agustus, perusahaan juga memberikan bantuan ketika masyarakat ditimpa rausibah seperti kebakaran dan banjir. Progran bantuan terhadap kegiatan warga seremonial dan kondosional seperti itu tidak diberikan dalam bentuk uang tunai, melainkan dalam bentuk peralatan dan barang.

 KESIMPULAN
Aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR) PT CPI menjadi salah satu upaya yang dilakukan oleh program CD dan CR untuk meningkatkan citra pemsahaan dimata publiknya. Untuk menjalankan program CSR, PT CPI melakukan perencanaan dan pengelolaan suatu aktivitas program Corporate Social Responsibility sesuai dengan kebutuhan publik. PT CPI telah memiliki panduan yang jelas terhadap program CSR yakni bahwa CSR harus dilakukan sejak awal proses bisnis berlangsung. Dalam menjalankan usahanya, PT CPI telah memiliki acuan baku yakni visi dan values statment perusahaan yang disebut dengan the chevron way.


Kamis, 27 Juni 2013

SURAT MENYURAT

Ciri-Ciri Bahasa Surat

1.  Jelas : Bahasa surat yang jelas maksudnya tidak hanya mudah dimengerti tetapi harus terbebas dari salah tafsir atau rancu, sehingga data-data yang dituangkan dalam surat sesuai dengan sasaran yang diinginkan. Bahasa dalam surat juga harus dapat menjelaskan siapa yang membuat surat itu kepada siapakah surat itu ditujukan. Oleh karena itu, surat harus menggunakan pilihan kata-kata yang cermat, kalimat yang utuh tidak menggantung, dan tanda baca yang benar serta tidak terlalu banyak menggunakan kata-kata atau istilah asing.
2.  Lugas : Lugas artinya sederhana, praktis, bersahaja (simple). Jika diterapakn dalam pada penulisan kalimat dalam surat, berate kalimat yang digunakan harus langsung menunjukkan persoalan atau permasalahan yang pokok-pokok saja, tidak bertele-tele serta dapat mengungkapkan gagasan secara tepat sesuai dengan maksud yang dikehendaki.
3.  Menarik dan Sopan : Bahasa yang menarik adalah bahasa yang hidup, lugas, jelas, wajar, enak dibaca, tidak kaku, tidak menggunakan kata-kata yang telah using, dan tidak menggunakan kata makian yang dapat menyinggung perasaan orang lain. Bahasa yang menarik juga menghindari pengulangan kata yang mengakibatkan nada surat menjadi monoton atau membosankan lawan bicara. Bahasa surat yang sopan maksudnya bahasa yang digunakan sederhana sesuai kaidah bahasa umumnya dan tidak menggunakan bahasa yang berlebihan sserta kata-kata yang merendahkan martabat orang lain.


A.  Penggunaan Tata Bahasa dalam Surat-Menyurat
Pemakaian tata bahasa yang tepat dalam surat-menyurat memudahkan anda dalam memahami kalimat surat. Tata bahasa meliputi ejaan dan tanda baca (fungtuasi).
1.     Ejaan : Ejaan meliputi penulisan huruf, penulisan kata, dan penulisan unsure serapan.
a.   Penulisan huruf
Ø  Huruf capital sebagai huruf pertama digunakan dalam penulisan unsur serapan. Nama gelar (keturunan, agama, dan kehormatan), pangkat, jabatan, dan gelar akademis yang diikuti dengan nama orang. Contoh : Cut Nyak Dien, Haji Amirudin, Prof. Soetjipto.
Ø  Nama bahasa, suku bangsa, dan bangsa. Contoh: bahasa Jepang, suku Indian, bangsa Mesir.
Ø  Nama tahun, bulan, hari, dan peristiwa bersejarah. Contoh. Tahun Kabisat,bulan April, har senin, dan hari Pahlawan.

b.  Penulisan Kata
Ø  Kata dasar merupakan kata yang berdiri sendiri. Contoh: majalah, kantor, dan kemarin
Ø  Kata berimbuhan merupakan kata yang mendapatkan awalan atau akhiran. Contoh: perkantoran, bacaan, dan memasak
Ø  Kata ulang ditulis menggunakan tanda hubung antara kata yang diulang. Contoh: surat-mnyurat, bahu-membahu, dan masak-masak.
Ø  Kata gabungan yang diapit oleh imbuhan, maka pemulisannya digabung. Contoh: mempertanggungjawabkan, memperjualbelikan, dan melipatgandakan.
Ø  Kata gabungan yang menggunakan awalan atau akhirannya saja ditulis terpisah, karena awalan dan akhirannya hanya terdapat pada salah satu kata gabungan. Contoh: beri tatahukan dan bertanggung jawab.
Ø  Kata majemuk penulisan dipisah jika salah satu katanya tidak berdiri sendiri, dan digabung bila sudah dianggap satu kata. Contoh: kerja sama, tanda tangan, daripada dan apabila.
Ø  Kata depan di,ke, dan dari yang berfungsi menunjukkan nama tempat/arah, maka penulisannnya dipisah. Contoh dari desa, ke Jakarta, dan di lemari.
Ø  Kata pun penulisannya dipisah dari kata yang mendahuluinya, kecuali pada kata ungkapan tetap seperti meskipun, walaupun. Contoh: saya pun dan anda pun.

c.   Penulisan unsur serapan
Ø  Penulisan unsur serapan dari bahasa asing perlu diperhatikan ketentuannya. Contoh: Management = Manajemen, Apotheek = Apotek, Kwitantie = Kuitansi, Psychology = Psikologi

2.  Tanda baca
a.   Tanda titik : Pada akhir kata singkatan, maka menggunakan satu tanda titik.
Ø  Satu kata yang disingkat, maka menggunakan satu tanda titik. Contoh: nomor disingkat No., jalan disingkat Jln
Ø  Dua kata yang disingkat, maka mengguanakn dua tanda titik. Contoh: Sarjana Teknik, disingkat S.T, sampai dengan disingkat s.d.
Ø  Tiga kata yang disingkat, maka pada akhir singkatan dipakai satu tanda titik. Contoh: dan kawan-kawab disingkat dkk.

b.  Tanda koma : Tanda koma dapat digunakan untuk:
Ø  Memisahkan dua kalimat setara yang kalimat keduanya didahului dengan kata namun, tetapi, bahkan, melainkan, dan sedangkan. Merinci hal yang lebih dari dua.

c.   Tanda titik dua : Tanda titik dua digunakan pada akhir pernyataan yang diikuti dengan rinciannya. Tanda titik dua tidak dipakai pada akhir pernyataan yang sebelum perinciannya didahului dengan kata adalah, sebagai berikut, yaitu.

d.  Tanda garis miring : Penulisan tanda garis miring setelah kata atau sebelum kata tidak menggunakan spasi. Contoh: organisasi/perhimpunan.

B.  Cara surat-menyurat dengan baik :
Ø  Surat Pribadi
Cara penulisan surat pribadi tidak terikat oleh aturan-aturan yang baku. Terserah saja bagaimana menulisnya. Tidak terdapat aturan khusus yang mengikat yang harus dipatuhi oleh si penulis surat. Surat pribadi ini juga masih menggunakan beberapa bagian dalam surat resmi seperti salam pembuka, pembuka surat atau pun tanda tangan penerima. Ini pun juga merupakan pilihan bagi penulis surat untuk tetap menggunakannya atau tidak menggunakannya.

Ø  Surat Resmi
Menulis surat resmi harus memenuhi beberapa ketentuan yang secara tidak langsung telah menjadi kesepakan bersama. Dalam menulis surat resmi, aturan dan kaidah ini haruslah dipatuhi jika si penulis surat resmi tidak mematuhi aturan ini maka dapat dikatakan bahwa surat resmi yang ia buat adalah salah dan tidak sesuai dengan kaidah penulisan surat resmi yang ada. Secara umum, struktur penulisan surat resmi terdiri atas tiga bagian, yaitu:
1.     Kepala surat, berisi: kop surat, nomor surat, lampiran, dan perihal surat, tangal surat, alamat surat
2.    Badan surat, berisi: salam pembuka, isi surat, salam penutup.
3.    Kaki surat, berisi: tanda tangan pembuat surat, nama pembuat surat, jabatan, dan tembusan surat.

C.  Jenis Surat
Surat secara umum digolongkan menjadi tiga yaitu surat pribadi, surat dinas, dan surat niaga apabila ditinjau dari segi bentuk, isi, dan bahasanya. Sedangkan apabila digolongkan berdasarkan berdasarkan pemakaiannya dapat dibagi menjadi tiga yaitu surat pribadi, surat resmi, dan surat dinas.
1.  Surat pribadi
Surat pribadi adalah surat yang digunakan untuk kepentingan pribadi. Surat dapat berupa korespondensi antara sesama teman atau keluarga. Ciri-ciri surat pribadi yaitu :
-      Tidak menggunakan kop surat
-      Tidak ada nomor surat
-      Salam pembuka dan penutup bervariasi
-      Penggunaan bahasa bebas, sesuai keinginan penulis
-      Format surat bebas

2.  Surat Resmi
Surat resmi adalah surat yang digunakan untuk kepentingan resmi, baik perseorangan, instansi, maupun organisasi; misalnya undangan, surat edaran, dan surat pemberitahuan. Ciri-ciri surat resmi:
-      Menggunakan kop surat apabila dikeluarkan organisasi
-      Ada nomor surat, lampiran, dan perihal
-      Menggunakan salam pembuka dan penutup yang lazim
-      Penggunaan ragam bahasa resmi
-      Menyertakan cap atau stempel dari lembaga resmi
-      Ada aturan format baku

Bagian-bagian surat resmi:
·         Kepala/kop surat, terdiri dari:
1.     Nama instansi/lembaga, ditulis dengan huruf kapital/huruf besar.
2.    Alamat instansi/lembaga, ditulis dengan variasi huruf besar dan kecil
3.    Logo instansi/lembaga
  • Nomor surat, yakni urutan surat yang dikirimkan
  • Lampiran, berisi lembaran lain yang disertakan selain surat
  • Hal, berupa garis besar isi surat
  • Tanggal surat (penulisan di sebelah kanan sejajar dengan nomor surat)
  • Alamat yang dituju (jangan gunakan kata kepada)
  • Pembuka/salam pembuka (diakhiri tanda koma)
  • Isi surat. Uraian isi berupa uraian hari, tanggal, waktu, tempat, dan sebagainya ditulis dengan huruf kecil, terkecuali penulisan berdasarkan ejaan yang disempurnakan (EYD) haruslah menyesuaikan.
  • Penutup surat, berisi:
  1. salam penutup
  2. jabatan
  3. tanda tangan
  4. nama (biasanya disertai nomor induk pegawai atau NIP)
  • Tembusan surat, berupa penyertaan/pemberitahuan kepada atasan tentang adanya suatu kegiatan
3.  Surat Niaga
Surat niaga digunakan bagi badan yang menyelenggarakan kegiatan usaha niaga seperti industri dan usaha jasa. Surat ini sangat berguna dalam membangun hubungan dengan pihak luar sehingga harus disusun dengan baik. Surat niaga terdiri atas surat jual beli, kwintansi, dan perdagangan; dan dapat dibagi atas surat niaga internal dan surat niaga eksternal.Salah satu contoh dari surat niaga adalan surat penawaran dan surat penagihan.

4.  Surat Dinas
Surat dinas digunakan untuk kepentingan pekerjaan formal seperti instansi dinas dan tugas kantor. Surat ini penting dalam pengelolaan administrasi dalam suatu instansi. Fungsi dari surat dinas yaitu sebagai dokumen bukti tertulis, alat pengingat berkaitan fungsinya dengan arsip, bukti sejarah atas perkembangan instansi, dan pedoman kerja dalam bentuk surat keputusan dan surat instruksi.Ciri-ciri surat dinas:
  1. Menggunakan kop surat dan instansi atau lembaga yang bersangkutan
  2. Menggunakan nomor surat, lampiran, dan perihal
  3. Menggunakan salam pembuka dan penutup yang baku
  4. Menggunakan bahasa baku atau ragam resmi
  5. Menggunakan cap atau stempel instansi atau kantor pembuat surat
  6. Format surat tertentu
Surat Lamaran Pekerjaan
Surat lamaran pekerjaan adalah surat yang dibuat dan dikirimkan oleh seseorang yang ingin bekerja di sebuah kantor, perusahaan ataupun instansi tertentu. Surat lamaran pekerjaan termasuk surat dinas atau resmi. Oleh karena itu, terdapat aturan-aturan tertentu yang harus diperhatikan dalam penulisannya. Secara umum surat memiliki bagian-bagian seperti berikut ini.:
  • Kepala surat
  • Tempat dan tanggal pembuatan surat
  • Nomor surat
  • Lampiran
  • Hal atau perihal
  • Alamat tujuan
  • Salam pembuka
  • Isi surat yang terbagi lagi menjadi tiga bagian pokok yaitu :
  1. paragraf pembuka
  2. isi surat
  3. paragraf penutup
  • Salam penutup
  • Tanda tangan dan nama terang
 CV
Depok, 28 Juni 2013
Hal      : Lamaran Pekerjaan
Kepada Yth.
HR Departement

Dengan Hormat,
Sesuai dengan penawaran lowongan pekerjaan dari HR Departement, yang saya dapat dari situs internet berniaga.com yang diiklankan oleh PT Inaben Jaya Nusantara pada tanggal 15 Juni 2013. Saya mengajukan diri untuk menjadi Sales Promotion Girl (SPG). Berikut data singkat saya :
Nama                                  : Karina Puspa Rosmalasari
Tempat, tanggal lahir           : Depok, 03 Oktober 1992
Alamat                                : Jl. Gelatik 7 No. 136 Pancoran Mas Depok , 16432
Alamat tinggal saat ini          : Jl. Gelatik 8 No. 187 RT 04/12. Pancoran Mas Depok,
      16432
No. Handphone                     : 089654112824
Email                                   : karpus.inna@gmail.com
Sebagai bahan pertimbangan akan saya lampirkan:
1.     Foto copy ijazah terakhir
2.    Foto copy KTP
Saya berharap Bapak/Ibu bersedia meluangkan waktu untuk memberikan kesempatan wawancara dan menyerahkan lampiran tersebut diatas, sehingga saya dapat menjelaskan secara lebih terperinci tentang diri saya. Demikian surat lamaran ini, dan terimakasih atas perhatian Bapak/Ibu.
Hormat Saya,
Karina Puspa Rosmalasari

Data Riwayat Hidup

Nama                                  : Karina Puspa Rosmalasari
Jenis kelamin                      : Perempuan
Tempat Tanggal Lahir          : Depok, 03 Oktober 1992
Kewarganegaraan                 : Indonesia
Status Perkawinan               : Belum Menikah
Tinggi, Berat Badan             : 158 cm, 55 kg
Kesehatan                           : Sangat Baik
Agama                                : Islam
Alamat                               : Jl. Gelatik 7 No. 136 Pancoran Mas Depok , 16432
Alamat tinggal saat ini         : Jl. Gelatik 8 No. 187 RT 04/12. Pancoran Mas Depok,  16432
Telepon                             : 089654112824
E-mail                               : karpus.inna@gmail.com
Yahoo Mesenger                 : inna_duut@ymail.com
Pendidikan                  
» Formal
 1998 – 2004  : SD Negeri Depok Baru 2 Kota Depok
2004 – 2007  : SMP Cakra Buana Kota Depok
2007 – 2010   : SMA BINTARA Kota Depok
2010               : Mahasiswa Gunadarma ( Fak. Ekonomi Jurusan Manajemen)

http://id.wikipedia.org/wiki/Surat
http://dian4nggraeni.wordpress.com/2013/01/04/penggunaan-tata-bahasa-dalam-surat-menyurat/